Base Station Subsystem merupakan bagian Digital Cellular Communication System yang memiliki konfigurasi umum dan ciri utama yang didasarkan pada ciri khas yang sesuai dengan standard yang telah ditetapkan oleh ETSI (European Telecommunication Standard Institute). Base Station Subsystem berfungsi menghubungkan antara Mobile Station (MS dengan Switching Subsystem (SSS) serta mengendalikan Mobile Station yang berada di wilayah cakupannya.
Adapun karakteristik utama dari Base Station (merk Siemens NSN) antara lain :
- Pengoperasiannya dapat dilakukan dengan single cell maupun multi cell.
- BTS dengan single cell dirancang dengan konfigurasi dimana dalam satu sel dilayani oleh satu station sehingga traffic yang dapat dilayani terbatas, sesuai kapasitas station itu sendiri. Sedangkan multicell pengoperasian satu BTS dapat melayani lebih dari satu sel.
- Remote Software Loading dari OMC.
- Untuk optimalisasi penggunaan PCM line maka Transcoding and Rate Adaption Unit (TRAU) ditempatkan pada Mobile Service Switching Center (MSC) dan dihubungkan dengan loop atau multidrop pada Abis interface antara BSC dan BTS.
- Switching Capability yang telah disiapkan untuk operasi microcell masa depan.
- Implementasi Abis interface sehingga dapat dilakukan pengontrolan dari BTS jika terjadi penyimpangan dari standardisasi rekomendasi pengukuran preprocessing, power control, pengaruh handover dan pemeriksaan handover.
- Local Maintenance Teminal on site.
- Rancangan modul plug-in, untuk mempermudah testing dan pergantian modul dari sisi depan perangkat
- Kemampuan untuk ekspansi.
- Redundancy, Modul BSC dan TRAU dipasang redundan sehingga bila modul utama mengalami gangguan maka otomatis akan digantikan modul cadangan.
Struktur BSS terdiri dari empat blok antara lain :
- Base Transceiver Station Equipment (BTSE)
- Base Station Controller (BSC)
- Transcoding and Rate Adaption Unit (TRAU)
- Local Maintenance Terminal (LMT)
1. Base Transceiver Station Equipment (BTSE)
Base Transceiver Station Equipment (BTSE) merupakan perangkat yang berhubungan langsung dengan Mobile Station melalui radio (Um interface). BTSE terdiri dari beberapa TX (Transceiver)/ RX (Receiver).
2. Base Station Controller (BSC)
BSC menghubungkan beberapa BTS melalui link digital, dengan spesifikasi link yang telah ditentukan. BTS dapat berada jauh dari BSC ataupun tergabung dalam satu site. Dilain pihak BSC dihubungkan dengan TRAU melalui Asub interface yang pada dasarnya terdiri dari beberapa time slot 64 Kbit/sec dengan sistem PCM 30 2 Mbit/sec.
Terdapat tiga tipe time slot pada BSC:
- Time slot yang membawa kanal traffic
- Time slot yang membawa data CCSS#7
- Time slot yang membawa data signalling O&M untuk kontrol TRAU oleh BSC
3. Transcoding and Rate Adaption Unit (TRAU)
TRAU biasanya ditempatkan pada satu lokasi dengan MSC untuk menghemat kapasitas transmisi antara BSC dan MSC. TRAU menangani 120 kanal submultiplexed pada 16 Kbit/sec pada bagian BSS (Asub Interface) dan 120 kanal yang ditranscode pada 64 Kbit/sec pada bagian MSC (A interface)
Transmisi ke site BSC Asub Interface dibawa oleh satu link PCM 2 Mbit/sec. Time Slot 0 diduduki oleh signalling dan informasi sinkronisasi, satu time slot menyediakan komunikasi antara BSC dan TRAU melalui protokol LAPD. 30 time slot yang lain berisi empat kanal traffic TCH 16 Kbit/sec atau satu single common control channel.
4. Local Maintenance Terminal (LMT)
LMT digunakan untuk instalasi awal software BSS dan konfigurasi Data Base untuk mengatasi kesalahan. LMT dapat digunakan untuk konfigurasi, maintenance, pengaturan software dan pengukuran performansi pada Local Network Entity Level atau dalam keadaan link OMC jatuh.
5. Interface Yang Digunakan Sistem BSS
Interface yang dipergunakan dalam sistem BSS terdiri atas:
- A interface, merupakan interface penghubung antara MSC dan TRAU dengan kecepatan 2 Mbit /sec. A interface menangani kanal traffic untuk pembicaraan, traffic data dan kanal signaling. (CCSS#7).
- A bis Interface, merupakan interface penghubung antara BSC dan BTSE dengan kecepatan 2 Mbit /sec, pada PCM time slot 0 selalu digunakan untuk sinkronisasi sedangkan time slot yang lain digunakan untuk : Signalling Channel (16 atau 64 Kbit/sec), Traffic Channel (4 x 16 Kbit/sec)
- A sub Interface, merupakan interface penghubung antara BSC dan TRAU yang didasari dengan standard PCM transmission yaitu 2048 Kbit/sec submultiplexing untuk kanal traffic (4x16Kbit) dan kanal signalling 64 Kbit/sec
- Interface, merupakan interface penghubung antara BSC dan OMC yang menggunakan spesifikasi standard interface X.25 yang memberikan 64 Kbit/sec pada Asub dan A interface yang digunakan untuk data operational dan maintenance antara BSC dan OMC.
- T Interface, merupakan interface penghubung antara BTSE dengan BSC dan TRAU dengan LMT interface ini menggunakan standar X.21/V11 yang merupakan spesifikasi teknik dari CITT.
- Um Interface, merupakan interface penghubung antara Mobile Subcriber dengan network yang digunakan.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah mengunjungi blog saya. Silakan tinggalkan pesan di sini.