Pulau kuda liar sudah jadi jajahanku
Gunung tinggi bagai menjulangnya towerku
Jalanan terjal adalah space transmisi buatku
Gurun tandus adalah coveringku
Empat taun di rantau
Bukan hal yang mudah bagiku
Parang Sumba siap sewaktu-waktu
Jadi teman dan musuhku
Marapu itulah adatmu
Sandelwood nama kudamu
Sirih pinang menjadi bibir merahmu
Pasola layaknya semangat juangmu
Dari ujung Wula Waijelu
Sampai ke Kodi Walandimu
Dari uniknya prosesi kubur batu
Sampai ke seringnya perang suku
Dari mulai masuk minta
Sampai ke belis Sumba
Adat nikah yang lama
Tapi merupakan budaya
Semoga perjalanan ini kan berbuah manis
Di ujung penantian yang kutulis
Sampai berbaris-baris
Sambil teringat istri yang kadang menangisInilah jejak seorang petualang sunyi
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah mengunjungi blog saya. Silakan tinggalkan pesan di sini.