Satu bulan sudah berjalan
Sejak saat jumpa perkenalan
Waktu kurasa begitu pelan
Hari berganti dengan lamban
Duhai kawan
Tahukan kau apa yang kurasakan
Semakin kutahu, semakin engkau kudambakan
Walau mungkin ini terlalu dini kubukakan
Duhai sahabat
Kadang kata sulit terucap dapat terungkap secara tersurat
Mungkin kau bertanya kenapa terlalu cepat
Aku menjawab, bahwa aku tidak ingin terlambat
Duhai pujaan
Tlah kupanjatkan do’a pada Tuhan
Dengan berbagai permohonan dan permintaan
Agar ini merupakan tempat terakhir naungan pelabuhan
Duhai melati
Tlah kuhilangkan keragu-raguan di hati
Tuk ucapkan sepatah kata ini
Aku ingin kau menjadi burung indah dalam sangkar di hati
Duhai cintaku
Jika kuboleh mengungkapkan isi hatiku
Kumau kau diam sejenak buka hatimu
Sebab kumau kata-kataku tidak hanya pergi berlalu
Duhai bungaku
Semakin kutahu sifatmu semakin aku menyayangimu
Semakin kutahu kamu semakin aku mengertikanmu
Semakin kutahu jati dirimu semakin yakin cintaku
Duhai mentari
Mungkinkah rasa yang kumiliki ini juga engkau miliki
Mungkinkah sayang yang kumiliki ini juga engkau miliki
Mungkinkah cinta yang kumiliki ini juga engkau miliki
Duhai kekasihku
Kukan selalu menjagamu dengan kemampuanku
Kukan selalu disisimu jika kau memerlukanku
Kukan lakukan apa saja tuk membahagiakanmu
Duhai Aphrodite-ku
Percayalah apa yang kukatakan adalah isi kata hatiku
Percayalah bahwa kehadiranmu sangat berarti bagiku
Percayalah bahwa kukan berikan kesetiaanku padamu
Tiada kata-kata lagi yang dapat kuucapkan tuk meyakinkanmu
Sekarang semua bergantung kepadamu
Maukah kau menjadi kekasihku
Maukah kau menjadi cintaku
puisi ungkapan hatiku untuk kekasihku yang sekarang telah menjadi istriku (7 Juli 2002)
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah mengunjungi blog saya. Silakan tinggalkan pesan di sini.